Lanjut ke konten

LAUT DAN PERUBAHAN IKLIM

Desember 13, 2009

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
LABORATORIUM KOMPUTER ILMU KELAUTAN

Tema : Laut dan Perubahan Iklim

PENGARUH BLOOMING FITOPLANKTON DI LAUT TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

Seperti kita ketahui bahwa plankton adalah makhluk mikroskopis yang hidup dalam perairan baik di laut maupun pada fresh water, plankton ini tersuspensi dalam air bergerak melawan atau mengikuti arus dalam suatu perairan. Plankton pada umumnya dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan tumbuhan “fitoplankton” (plankton nabati) yang pada umumnya memiliki klorofil dan dari golongan hewan “zooplankton” (plankton hewani).
Peranan plankton sangatlah besar dalam suatu perairan khususnya di perairan laut, terdapat berbagai jenis plankton di laut yang sangat berpengaruh sebagai penyedia energi dalam suatu perairan tersebut “energy yang dihasilkan tersebut pada dasarnya berasal dari hasil fotosintesis dari gas CO₂ terlarut dengan H₂O dan zat nutrient yang mendapat sinar matahari sehingga menghasilkan bahan organic yang siap pakai” (Wibisono.MS).

Dalam kajian ini plankton juga ternyata sangat berkontribusi terhadap perubahan iklim, mengapa?? Saya telah membaca artikel dari Antara news yang berjudul “laut bukan lagi penyerap karbon” dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa fitoplankton ikut berpengaruh dalam perubahan iklim, berikut sebagian kutipan artikel oleh Bisman Nababan PhD ;

“Secara teori, apabila populasi fitoplankton di laut makin meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi carbon sink.

Pada tahun 1980-an, John Martin seorang ahli oseanografi dari Moss Landing Marine Laboratories (telah meninggal tahun 1993) mengatakan bahwa penambahan zat besi ke perairan yang cukup unsur hara namun kurang zat besi akan merangsang pertumbuhan fitoplankton.

Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya. Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan hal yang sama yaitu dengan penambahan zat besi ke dalam perairan di Laut Selatan menunjukkan perkembangan fitoplankton yang nyata dan tingkat penyerapan gas karbondioksida juga meningkat signifikan dari atmosfer (Watson et al, 2000; Watson, 1997).

Pada tahun 1988, John Martin menyarankan bahwa penambahan zat besi buatan ke laut dapat merobah iklim dunia dalam artian mengurangi gas CO2 dari atmosfer secara nyata” selengkapnya ada pada (http://www.antaranews.com/berita/1242117141/laut-bukan-lagi-penyerap-karbon)

Saya sependapat dengan artikel tersebut karena penyerapan karbon dapat meningkat jika laju pertumbuhan fitoplankton tinggi, penyerapan karbon di permukaan laut diawali dari proses fotosintesis yang melibatkan fitoplankton dimana karbon tersebut yang berada di atmosfer dan merupakan gas rumah kaca ini merupakan unsur yang dibutuhkan sehingga terserap oleh proses tersebut lalu setelah bereaksi dengan beberapa elemen hasil metabolisme fitoplankton karbon akan mengendap ke dasar laut yang merupakan bagian dari proses biogeokimia, tetapi menurut saya bukan hanya itu yang berpengaruh, selain laju peningkatan pertumbuhan fitoplankton juga kita harus memperhatikan pula ekosistem selain fitoplankton dalam perairan laut seperti ekosistem lamun (sea grass), rumput laut (seaweed) serta terumbu karang (coral reef) karena seperti yang kita ketahui bahwa terumbu karang sendiri merupakan penyerap karbon juga selain blooming fitoplankton tersebut dalam terumbu karang penyerapan karbon berkaitan dengan produktivitas primernya, produktivitas primer berasal dari zooxanthela yang merupakan organisme yang sangat berguna untuk menyerap karbon sama seperti fitoplankton lain, karena zooxanthela sendiri berada di seluruh terumbu karang maka akan membentuk biomassa yang penting.

Zooxanthela juga membantu terumbu karang dalam mempercepat proses klasifikasi yang sangat diperlukan untuk menjaga terhadap perusakan terumbu karang, laut sebagai penyerap karbon terbesar di bumi ini, alasan mengapa laut sebagai penyerap karbon terbesar adalah karena laut sendiri merupakan komposisi terluas dibandingkan daratan dalam bumi ini kondisi tersebut menunjukan bahwa pengaruh lautan sangat besar terhadap sistem atmosfer yang ada, karena dari jasa – jasa biota laut lah yang dapat mengontrol konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, jika laut kita ini rusak maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim ini.

Penyerapan karbon atau carbon sink sekarang memang sedang hangat dibicarakan karena ada kaitannya dengan pemanasan global yang saat ini sedang gencar dibicarakan, dari penjelasan diatas ternyata banyak sekali manfaat dari laut kita ini bagi perubahan iklim di dunia, laut sangat berkontribusi besar dalam hal ini akankah kita sadar bahwa kita sendiri sering mengotori laut kita ini dengan berbagai macam kotoran sampah serta limbah yang dapat mengganggu ekosistem perairan laut kita ini, coba kita renungkan dari hal sekecil ini yaitu perusakan serta pencemaran lingkungan laut maka kita ikut berkontribusi dan berpotensi merusak alam kita sendiri dengan tercemarnya lautan kita akibat dari sampah serta limbah dan berbagai hal maka akan rusak pula ekosistem yang ada di dalam laut kita, terumbu karang akan rusak, tidak ada lagi lamun atau sea grass, rumput laut dan biota lainnya akan rusak jika hal itu terjadi maka dari penjelasan diatas tersebut tidak akan ada lagi biota laut yang dapat menjadi carbon sink maupun karbon source yang sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim di dunia pada saat ini, lantas jika sudah seperti itu maka siapa yang pantas kita salahkan?? Alam kita ini seimbang jika alam kita ini terusik maka alam ini akan berubah, jika sudah tidak seimbang maka tidaklah mudah untuk mengembalikannya agar menjadi seimbang seperti asalnya, hal tersebut dapat kita analogikan seperti kita meremas suatu kertas setelah kita remas lalu kita buka kembali maka kertas hasil remasan itu tidak akan kembali sempurna seperti sedia kala, begitu pula alam kita ini tidak jauh berbeda dengan kertas itu.

Daftar pustaka :

http://rudyct.com/PPS702-ipb/10245/mujizat_kawaroe.pdf

(KAJIAN MARINE CARBON SINK SEBAGAI POTENSI KELAUTAN YANG BELUM POPULER)
Oleh : Mujizat Kawaroe

http://www.antaranews.com/berita/1242117141/laut-bukan-lagi-penyerap-karbon
(LAUT BUKAN LAGI PENYERAP KARBON)
oleh : Bisman Nababan ph.D

34 Komentar leave one →
  1. noaapoerba permalink
    Desember 17, 2009 9:05 am

    ok…sudah bagus…
    itu tulisan kamu apa tulisan pak Bisman…????

    • Desember 17, 2009 10:49 am

      makasih pak,, 🙂

      yang di tanda kutip itu sebagian dari antara news pak,olh bapak bisman..gk lebih dr 200 kata,,terus kan saya kasih link k web nya buat berita lebih lengkapnya,,itu tanggapan asli tulisan saya pak bukan dari copyan dr yang lain..mohon saran dan kritik lebih lanjut ya pak?? terima kasih pak,,

  2. Desember 23, 2009 6:25 am

    mikum,,,,,

    dah bagus bred,,,,

    gw mau tanya gmna caranya nampilin kolom komentar,,,,,?

    kalau masalah isi ,,,,
    udah bagus
    thx
    balaas

    • Desember 24, 2009 9:54 am

      terima kasih,,

      masuk ke widget aja terus pilih komentar pada widget yang ada disebelah kiri lalu drag ke widget punya anda yang ada di sebelah kanan,,

  3. Desember 23, 2009 1:35 pm

    ass.wr.wb
    tulisan yang menambah pengetahuan lebih mendalam lagi..
    cuma mau bertanya singkat tentang blooming fitoplankton itu sendiri, bukan kah blooming itu meningkat nya populasi dari plankton yang dapat mematikan ikan-ikan disekitarnya,apakah blooming fitoplankton ini berbanding terbalik dengan perubahan iklim??

    • Desember 24, 2009 9:53 am

      wss,,,

      sangat benar,,bukan hanya berpengaruh terhadap ekosistem sekitarnya seperti ikan atau biota lainnya ternyata blooming fitoplankton sendiri juga berpengaruh terhadap perubahan iklim secara global seperti yang saya jelaskan diatas bahwa jika apabila populasi fitoplankton di laut makin meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi carbon sink. jadi jika blooming fitoplankton itu terjadi maka akan sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim di dunia karena dari jasa – jasa salah satunya fitoplankton sendiri yang dapat mengontrol konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, jika laut kita ini rusak maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim sendiri,,,semoga jawaban saya membuat anda termotivasi agar lebih menggali lagi tentang wacana diatas,,

      terimakasih,,

  4. Desember 24, 2009 3:37 am

    cukup menarik artikel yang Anda buat, namun ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ketahui, diantaranya :
    1. apakah semua jenis fitoplankton dapat mempengaruhi perubahan iklim secara global?
    2. apakah pengaruh fitoplankton hanya terjadi pada daerah tertentu atau berantai terhadap daerah lain?
    3. menurut anda, bagaimana sikap pemerintah terhadap fennomena ini?
    terima kasih.

    • Desember 24, 2009 9:49 am

      terima kasih kawand,,,

      insyaallah saya akan menjawab pertanyaan anda,,pertanyaan yang pertama,,pada umumnya fitoplankton sendiri memiliki berbagai macam jenis dan spesies dalam kasus ini semua jenis fitoplankton pada umumnya mempunyai sifat yang sama yaitu sebagai carbon sink sendiri jadi menurut saya semua jenis fitoplankton ikut andil dalam proses perubahan iklim secara global…dan pertanyaan yang kedua yaitu,,pengaruh fitoplankton dalam kasus tersebut diatas itu merupakan terjadi pada daerah sebaran fitoplankton yang berpotensi terjadinya blooming adapun terjadinya blooming fitoplankton tersebut ada beberapa hal yang terjadi oleh seperti proses up weeling maupun penyinaran dan suhu jika kurang jelas silahkan anda search sebab terjadi akibat blooming tersebut di bapak google menyediakan beribu artikel tentang itu,,,dan pertanyaan yang ketiga, menurut saya sikap pemerintah sudah mulai tanggap terhadap hal tersebut tetapi hanya sebatas yang mengerti karenanya kurang sosialisasi tentang hal tersebut jadi yang mengetahui peristiwa pada wacaana tersebut hanya orang yang mengerti saja dalam hal tersebut,,mungkin menurut saya kurangya sosialisasi terhadap masalah tersebut,,,terima kasih semoga jawaban saya tidak membuat anda puas sehingga anda dapat mencari ilmu yang lebih,,,
      terima kasih…

  5. Desember 26, 2009 2:34 pm

    Ok cukup menarik artikenya,,akan tetapi ada pertanyaan yang muncul di benak sya aetelah membaca nya.
    Hmm bukannya blooming fitoplankton tuh disebabkan oleh perubahan iklim itu sendiri,,apa tidak terbalik dhar???

    “coz setau saya,blooming fitioplankton tuh kn salah satunya disebabkan oleh suhu dan pancaran sinar matahari yang sangat sesuai bagi pertumbuhan fioplankton tuh sehingga terjadilah blooming,,dan suhu serta cahaya tuh disebabkan oleh perubahan iklim.”

    maaf klu pendapat sya salah,,tolong di benarkan.

    • Desember 28, 2009 1:33 pm

      terima kasih atas pertanyaanya,,,

      dari segi itu memang benar tetapi coba kita baca lg artikel diatas saya mengangkat kasus tersebut bahwa apabila populasi fitoplankton di laut makin meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi carbon sink,,dalam artikel tersebut saya lebih menjelaskan tentang pengaruh blooming tersebut sehingga dapat menyebabkan perubahan iklim,,dalam kajian tersebut dijelaskan bahwa fitoplankton sebagai salah satu penyerap carbon jadi secara simpel jika blooming fitoplankton meningkat maka penyerapan karbon dapat meningkat jika laju pertumbuhan fitoplankton tinggi, nah dari hal tersebut itu bakal menjadi dampak perubahan iklim yang sangat signifikan karena maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim ini…begitu maksud dari artikel diatas,,tetapi apa yang anda kemukakan juga tidak salah..

      terima kasih,,semoga jawaban saya bermanfaat..mohon kritik dan saran lebih lanjut,,

      semoga jawaban saya kurang puas sehingga anda terus menggali kajian tersebut di atas,,,terima kasih,,

  6. Januari 1, 2010 2:00 pm

    Dari artikel yang Anda buat, saya ingin melontarkan pertanyaan mengenai beberapa elemen hasil metabolisme fitoplankton karbon akan mengendap ke dasar laut , bisa lebih diperjelas kembali elemen hasil metabolismenya berupa apa saja dan prosesnya seperti apa sehingga elemen tersebut mengalami pengendapan ?..

    • Januari 1, 2010 2:26 pm

      terima kasih pertanyaannya,

      saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda,,elemen hasil metabolisme fitoplankton berupa karbon yang mengendap di dasar laut serta toxin atau racun dari blooming fitoplankton tersebut,,kaitannya jika terjadi up weeling maka element yang terendap tersebut akan naik ke permukaan dan akan tercampur dan berakibat buruk bagi ekosistem tersebut diatasnya karena racun yang tercampur oleh akibat up weeling tersebut akan mencemari biota laut,,,

      proses pengendapan itu sendiri terjadi akibat dari Penyerapan karbon di permukaan laut diawali dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dimana karbon yang berada di atmosfer dan gas rumah kaca merupakan unsur yang dibutuhkan sehingga terserap oleh proses tersebut lalu setelah bereaksi dengan beberapa elemen hasil metabolisme fitoplankton, karbon akan mengendap ke dasar laut yang merupakan bagian dari proses biogeokimia itu sendiri…

      semoga jawaban saya diatas tidak membuat anda puas sehingga anda dapat lebih menggali lagi tentang artikel tersebut,,

      terima kasih,,

  7. Januari 2, 2010 6:24 am

    wah tulisan yang bagus lur…

    pengen nanya nih,,,,
    1. bagaimanakah mekanisme penyerapan karbon yang dilakukan oleh plankton..???
    2. dalam bentuk apakah karbon yang bisa diserap oleh plankton tersebut..?
    3. jenis plankton apa yang sangat tinggi dalam hal penyerapan karbonnya..??

    soy lur pertanyaan nya buanyak…hehhheeheee

    • Januari 3, 2010 12:06 am

      terima kasih atas pertanyaannya…

      saya akan coba jwb untuk pertanyaan yg pertama,,mekanisme penyerapan karbon di permukaan laut diawali dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dimana karbon yang berada di atmosfer dan merupakan gas rumah kaca
      merupakan unsur yang dibutuhkan sehingga terserap oleh proses tersebut lalu setelah bereaksi dengan beberapa elemen hasil metabolisme fitoplankton, karbon akan mengendap ke dasar laut yang merupakan bagian dari proses biogeokimia..dan pertanyaan yang kedua yaitu,,pada dasarnya carbon sink atau penyerapan karbon itu terserap dalam bentuk karbon sendiri CO2 seperti pada umumnya tidak secara khusus atau secara spesifik…dan pertanyaan yang ketiga yaitu…saya tidak bisa memprediksikan jenis plankton apa tetapi dalam penyerapannya jenis golongan fitoplankton lah yang dapat melakukan penyerapan yang tinggi dikarenakan fitoplankton sendiri dapat melakukan fotosintesis hal tersebut dapat menjadikan satu alasan penyerapan karbonnya dapat lebih tinggi…

      terima kasih semoga jawaban saya memuaskan…

  8. noaa permalink
    Januari 3, 2010 2:49 pm

    bagus…kamu sudah bisa menulis…lanjutkan!!!jawabannya juga sudah hampir sempurna…

    pertanyaan saya adalah :
    1. jelaskan perbedaan antara carbon sink dengan carbon source, kemudian apakah ada hubungan keduanya dengan biological pumping?

    • Januari 3, 2010 5:26 pm

      terima kasih mr.noaa,,

      saya akan mencoba menjawab pertanyaan bapak diatas,,dalam menjelaskan perbedaan antara carbon sink dan carbon source dapat kita awali dari pengertian dari carbon sink atau carbon source sendiri dimana carbon sink adalah penyerap karbon dalam kajian diatas itu merupakan penyerap karbon dari suatu perairan laut,sedangkan carbon source sendiri merupakan penghasil atau penyedia karbon. dalam pemahaman baru yang sangat hangat dibicarakan saat ini bahwa ternyata bahwa laut sendiri sekarang bukab lagi sebagai penyerap karbon melainkan sudah berada pada posisi sebagai penghasil karbon bersih,,sesungguhnya laut sendiri dapat berfungsi sebagai penyerap karbon (carbon sink) dan juga sebagai penyedia karbon (carbon source) ke atmosfer, tergantung kondisinya…karbon yang diserap maupun yang dilepas ke atmosfer berada dalam bentuk gas karbon dioksida CO2 lalu setelah itu laut akan menyerap karbon jika tekanan parsial gas karbon dioksida di atmosfer lebih tinggi dari tekanannya di dalam air laut tersebut begitu pula sebaliknya laut akan melepas karbon apabila tekanan parsial gas karbon dioksida di dalam air laut lebih tinggi dari tekanannya di atmosfer…jadi,,laut berfungsi sebagai penyerap karbon (carbon sink) dalam dua bentuk yakni melalui serapan pasif dan aktif..menurut artikel dari bapak Alan Koropitan,dalam artikelnya tentang Laut Bukan Lagi Penyerap Karbon pada serapan aktif fitoplankton (tumbuhan mikro yang berada di kolom zona cahaya air laut) dengan kandungan klorofilnya dan bantuan sinar matahari memanfaatkan gas karbondioksida untuk proses fotosintesis dan menghasilkan gula (karbohidrat) (H2O + CO2 + cahaya + klorofil —-> C6H12O6 + 6O2) dan pada serapan pasif sendiri yaitu gas karbondioksida akan larut dalam air laut secara alami dengan mudah dan cepat serta membentuk asam karbonat (H2O + CO2 —-> H2CO3),,,,hubungan antara carbon sink dan carbon source sendiri dengan biological pumping yaitu mempunyai pengaruh yang sangat besar karena tingkat serapan karbon CO2 oleh jasad renik, spons atau tumbuhan laut lainnya seperti rekayasa penyerapan CO2 oleh plankton secara biologis atau bisa disebut juga sebagai biologi pumping itu sendiri,,adanya senyawa besi dari laut untuk mendorong plankton melakukan pertumbuhan yang dapat menghilangkan karbon dari atmosfir ternyata teknik ini sangat kontroversial karena kesulitan memprediksi efek ekosistem di laut dan gangguan terhadap keseimbangan hara di lautan..penambahan unsur besi adalah proses alami yang dilakukan oleh beberapa plankton..dalam peningkatan unsur urea dan zat nitrogen di laut juga dapat mendorong pertumbuhan plankton sendiri secara proses biologinya..jepang merupakan salah satu negara yang melakukan penelitian tentang hal tersebut, dalam penelitiannya jepang melakukan rekayasa pohon buatan dan penyerapan CO2 secara biologis (biological pumping) oleh fitoplankton,,nah…CO2 ini diserap fitoplankton untuk pertumbuhan dan mereproduksi diri.

      mohon saran dan kritik lebih lanjut mengenai jawaban saya diatas pak,,semoga saya dapat lebih mendalami hal tersebut,,,terima kasih..

  9. noaa permalink
    Januari 3, 2010 2:49 pm

    Syarat UAS Meteorologi
    1. Deadline pengumpulan adalah tanggal 5 January 2010,
    2. Isi diprint dan dikumpul pada tanggal 7 January 2010, ke bu lintang atau pak Noa,
    3. Pertanyaan (komentar) dan jawaban diprint di lembar terpisah,
    4. Link diprint dalam lembar terpisah,
    1. Pembangunan blog
    a. Pembangunan awal blog 30%
    b. Isi 40%
    2. Link 5%
    a. Komentar 5%
    b. Sustansi 10%
    c. Jawaban pertanyaan 10%

  10. Januari 4, 2010 3:14 am

    makasiih.. artikel nya baguss..
    saya pengen tanya, di laut, apakah ahanya fitoplankton yang mengalami gangguan.?dan pakah ada gangguan-gangguan lainnya akibat perubahan itu sendiri? berikan contohnya ya..
    makasiih..
    tolong comment wordpress saya yah..

    • Januari 4, 2010 4:09 am

      terima kasih atas pertanyaanya,,

      saya akan coba jawab pertanyaan dari anda,,dalam masalah gangguan tentang adanya fitoplankton saya masih blm jelas dari pertanyaan anda maksudf dari gangguan tersebut itu apa,,tapi saya akan mencoba menjelaskan semoga maksud dari pertanyaan anda benar,,jadi di lautan sendiri terdapat banyak sekali fitoplankton berbagai jenis mengenai gangguan mungkin fitoplankton mengalami gangguan jika terjadi blooming tersebut,akibat dari blooming tersebut dapat menganggu ekosistem perairan disekitarnya karena jika terjadi bloomin maka akan adanya toxin atau racun yang disebut saxitoxin yang menyebara dan menjangkit biota laut disekitarnya bahkan jika biota laut yang tercemar akibat dari blooming fitoplankton tersebut termakan oleh manusia, manusia pun akan dapat dampaknya akibat dari racun tersebut yang sudah tercemar oleh biota nya…akibat dari perubahan iklim sendiri mengenai hal tersebut sudah dijelaskan pada arttikel tersebut diatas tapai saya akan coba jawab lagi,,jadi begini bahwa apabila populasi fitoplankton di laut makin meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi carbon sink jika blooming fitoplankton meningkat maka penyerapan karbon dapat meningkat jika laju pertumbuhan fitoplankton tinggi, nah dari hal tersebut itu bakal menjadi dampak perubahan iklim yang sangat signifikan karena maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim ini yang disebut – sebut global warming,,maka dari itu maka kita serukan semangat save our sea!

      terima kasih semoga jawaban saya bermanfaat,,,

  11. Januari 4, 2010 3:52 am

    terimakasih atas informasi yang telah diberikan…

    saya mau nanya..
    bagaimana dampak dari blooming bagi perairan di indonesia sendiri??
    kemudian bagaimana cara mengurangi dampak dari blooming tersebut..
    terimakasih…..

    • Januari 4, 2010 4:40 am

      terima kasih atas pertanyaannya,,

      dampak blooming fitoplankton sendiri pada umumnya sama tidak jauh berbeda,,di indonesia sendiri blooming fitoplankton pernah terjadi di periran laut di jakarta dimana pada saat itu terjadi blooming fitoplankton yang mengakibatkan tercemarnya perairan disekitarnya dan berdampak bagi ekosistem serta biota lautnya..mengenai kaitannya sebagai dampak perubahan iklim seperti pada artikel diatas telah dijelaskan bahwa jika tingkat populasi fitoplankton di laut makin meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi carbon sink jika blooming fitoplankton meningkat maka penyerapan karbon dapat meningkat jika laju pertumbuhan fitoplankton tinggi maka dampaknya yang terjadi adalah akan mengalami perubahan iklim yang sangat signifikan karena akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim,,untuk cara mengurangi dampak blooming fitoplankton tersebut diatas tidak semudah itu karena blooming fitoplankton terjadi akibat dari pengaruh suhu serta intensitas cahaya dan berbagai hal yang menyangkut dengan kondisi alam jadi tidak mudah untuk mengurangi dampak tersebut,,mungkin dari manusianya sendiri bisa,,jika perairan yang terkena blooming fitoplnakton sebaiknya jangan mengambil atau meminum air dan biota yang ada di dalamnya apa lg memakannya karena akan berakibat racun jika dikonsumsi karena mengandung racun saxitoxin yang dibawa dari blooming fitoplankton tersebut,,

      terima kasih,,semoga jawaban saya dapat bermanfaat…

  12. Januari 4, 2010 4:59 am

    punten . .

    yang ingin saya tanyain,

    1.penambahan zat besi kedalam laut apa tidak membahayakan spesies lain yang ada di laut tersebut??
    2. selain fitoplankton, spesies apa lagi yang berdampak positif bila dilakukan penambahan zat besi kedalam laut??

    mhn penjelasannya . .
    trims . .

    • Januari 4, 2010 5:35 am

      terima kasih atas pertnyaan saudara,,

      dalam penambahan zat besi pada artikel diatas dijelaskan bahwa memang sangat berbahaya tetapi ada unsur positifnya juga seperti pada penjelasan dia tasa namun karena penambahan zat besi tersebut merupakan unsur logam berat para ilmuwan banyak yang tidak setuju dengan cara seperti itu sebagai upaya untuk mengurangi gas karbondioksida di atmosfer karena beberapa faktor antara lain faktor moral dan dampak pencemaran lingkungan sebagai dampak dari zat besi itu sendiri tentunya sangat berpengaruh pula pada spesies lain di laut tersebut,,selain fitoplankton sendiri penambahan zat besi terhadap biota lainnya di laut seperti sejenis plankton dan algae tetapi hal tersebut bukanlah suatu kajian yang positif sekarang,,

      terima kasih semoga jawabannya dapat bermanfaat,,,

  13. Januari 4, 2010 5:29 am

    widiw wong indramayu pie kabare…???
    urg mau nanya neh…
    berapa persentase pengaruh blooming terhadap perubahan iklim?
    blooming kan jelek buat sektor kelautan dan perikanan tapi buat sektor iklim bagus,nah yang jadi pertanyaan..menurut anda,apakah blooming juga merupakan gejala alam yang biasa terjadi untuk mengatasi karbondioksida yang meningkat???mohon penjelasannya ya euwong dramayu hehe..

    • Januari 4, 2010 5:49 am

      kabare waras,,,terima kasih wong subang,,,hehehhehe..

      saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda,,secara presentase saya belum tahu berapa karena pengaruh tersebut terjadi akibat dari perubahan alam sendiri jadi saya tidak bisa memprediksikannya,,blooming memang merupakan gejala alam yang terjadi seperti kita ketahui bahwa bloomimg terjadi akibat deari pengaruh cuaca juga dan penyinaran sendiri,,akibat dari blooming tersebut kaitannya dengan artikel diatas yaitu tentang perubahan iklim tersebut dimana jika blooming fitoplankton meningkat maka penyerapan karbon dapat meningkat jika laju pertumbuhan fitoplankton tinggi maka dampaknya yang terjadi adalah akan mengalami perubahan iklim yang sangat signifikan karena akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim itu sendiri,,

      terima kasih semoga jawabannya dapat bermanfaat,,

  14. Januari 4, 2010 6:36 am

    halo darmadi,,,,,,,,,,,

    what a nice blog!!!

    setelah saya melihat dan membaca tulisan anda, totlong jelaskan kembali mngenai bagaimana penyerapan karbon yang berlebih dapat menyebabkan blooming??

    terimakasih

    • Januari 4, 2010 6:54 am

      terima kasih atas pertanyaannya,,

      saya akan menjelaskan kembali mengenai proses penyerapan karbon yang berlebih dapat menyebabkan blooming tersebut,,jadi..apabila populasi fitoplankton di laut makin meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi carbon sink,,penyerapan karbon di permukaan laut itu diawali dari proses fotosintesis sendiri yang melibatkan fitoplankton dimana karbon tersebut yang berada di atmosfer dan merupakan gas rumah kaca ini merupakan unsur yang dibutuhkan sehingga terserap oleh proses tersebut lalu setelah bereaksi dengan beberapa elemen hasil metabolisme fitoplankton karbon akan mengendap ke dasar laut,,laut sebagai penyerap karbon terbesar di bumi,karena laut sendiri merupakan komposisi terluas dibandingkan daratan dalam bumi ini kondisi tersebut menunjukan bahwa pengaruh lautan sangat besar terhadap sistem atmosfer yang ada, karena dari jasa – jasa biota laut ini yang dapat mengontrol konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, jika laut kita ini rusak maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim sekarang ini,,

      terima kasih semoga jawabnnya dapat bermanfaat….

  15. Januari 4, 2010 9:15 am

    Assalammu’alaikum wr.wb.

    Maaf, baru bsa gabung……………..

    Saya pernah mendengar dan sempat membaca sebuah berita tentang tindakan-tindakan pemerintah dalam menangani perubahan iklim, apa pendapat anda tentang tindakan pemerintah DKI Jakarta yang menaruh beberapa benda-benda berbahan dari besi (Becak bekas,bajai bekas dan barang besi lain) ke Laut sekitar kepulauan seribu? Apa upaya itu dapat menggangu stabilitas organisme lautnya??

    Terima kasih.

    • Januari 4, 2010 1:47 pm

      wa alaikum salam,,,

      saya insyaallah akan mencoba menjawab pertnyaan anda walaupun pertanyaan anda,,menurut saya upaya pemerintah dalam hal itu adalah untuk membuat karang buatan atau seperti rumpon sebagai tempat berlindung ikan – ikan kecil dan sebagai tempat makannya,,manfaatnya bagi manusia sendiri tempat tersebut bisa dipakai nelayan sebagai daerah tempat penangkapan ikan,,pada dasarnya hal tersebut dapat menganggu juga karena itu merupakan loigam berat yang dapat merusak ekosistem tersebut tetapi itu merupakan dampak jangka pendeknya seperti pertama kali penaruhan barang tersebut untuk efek jangka panjang sangat berguna karena barang – barabg tersebut bisa menjadi terumbu karang akhirnya,,dari terumbu karang sendiri kita telah mengetahui seperti dalam artikel diatas terumbu karang juga sangat berperan aktif dalam proses perubahan iklim ini kaitannya dengan hal tersebut bahwa terumbu karang dapat menjadi carbon sink,,seperti halnya fitoplankton diatas terumbu karang juga sebagai penyerap karbon karena dari jasa – jasa biota laut ini yang dapat mengontrol konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, jika laut kita ini rusak maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti terumbu karang dan fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim,,,,

      terima kasih semoga dapat bermanfaat…

  16. Januari 4, 2010 1:38 pm

    artikel yg sangat menarik,,,,
    saya mau tanya,,,
    zat besi buatan itu seperti apa???
    terimakasih

    • Januari 4, 2010 2:17 pm

      terima kasih atas pertanyaannya,,,

      dalam hal pemberian zat besi buatan yang dimaksud dalam artikel diatas adalah yaitu suatu cairan zat besi yang berguna untuk merangsang perkembangan fitoplankton,,dalam penambahan zat besi ke perairan yang cukup unsur hara namun kurang zat besi akan merangsang pertumbuhan fitoplankton itu dan tingkat penyerapan gas karbondioksida juga meningkat signifikan dari atmosfer,,nah..penambahan zat besi buatan ke laut ini dapat merubah iklim dunia dalam artian mengurangi gas CO2 dari atmosfer secara nyata..namun,,karena beberapa faktor antara lain faktor moral dan dampak pencemaran lingkungan sebagai akibat dari zat besi itu sendiri mengingat zat ini adalah logam berat yang dapat berpengaruh terhadap ekosistem peraiaran laut tersebut,,,

      terima kasih semoga jawaban saya bermanfaat,,,

  17. Januari 6, 2010 7:21 am

    tulisan yang sangat menarik…saya mau bertanya..dalam artikel tersebut bagaimanakah peranan blooming fitoplankton tersebut dan adakah cara untuk mengatasinya???

    • Januari 6, 2010 8:26 am

      terima kasih atas pertanyaannya…

      peranan fitoplankton sendiri sangat besar dalam perubahan iklim ini,,mengapa??seperti yang dijelaskan dalam artikel tersebut diaatas bahwa jika pouplasi fitoplankton ini meningkat maka penyerapan gas karbondioksida dari atmosfer juga meningkat sehingga laut bisa menjadi sebagai carbon sink…mekanisme penyerapan karbon di permukaan laut itu diawali dari proses fotosintesis sendiri yang melibatkan fitoplankton dimana karbon tersebut yang berada di atmosfer dan merupakan gas rumah kaca ini merupakan unsur yang dibutuhkan sehingga terserap oleh proses tersebut lalu setelah bereaksi dengan beberapa elemen hasil metabolisme fitoplankton karbon akan mengendap ke dasar laut….laut ini sebagai penyerap karbon terbesar di bumi,karena laut sendiri merupakan komposisi terluas dibandingkan daratan dalam bumi ini kondisi tersebut menunjukan bahwa pengaruh lautan sangat besar terhadap sistem atmosfer yang ada, karena dari jasa – jasa biota laut ini yang dapat mengontrol konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, jika laut kita ini rusak maka akan dapat meningkatnya kandungan karbon di atmosfer sehingga jika tidak adanya penyerapan karbon dari biota laut misalnya seperti fitoplankton sendiri maka akan mengakibatkan semakin banyak karbon yang ada di atmosfer maka akan semakin tercemar udara kita akibat emisi karbon tersebut dan akan berdampak terhadap pemanasan global yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan iklim…cara untuk menagatasi hal tersebut sangatlah banyak sekali yaitu denagn cara menjaga kelestarian biota – biota laut dan ekositem tersebut dengan nyata seperti halnya mengurangi dan memfilterisasi limbah sehingga tidak merusak ekosistem laut lalu tidak membuang sampah di laut dan masih banyak lagi cara nyata untuk menaggulangi dan menjaga ekositem laut kita ini…maka dari itu kita harus menanamkam sikap cinta kita terhadap laut kita dari dini dengan senantiasa menyerukan save our sea kepada semua generasi agar terciptanya kelak laut bersih untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang!

      terima kasih semoga jawaban saya dapat bermanfaat…

  18. lia permalink
    Juni 10, 2011 4:03 am

    minta dapusx donk tentang yang ini kamu tulis,,,pliss thank

Tinggalkan Balasan ke hernandhyhidayat Batalkan balasan